Beberapa hari yang lalu, saya berdiskusi dengan seorang senior yang saat ini sedang dalam penyelesaian Thesis. beliau banyak bercerita tentang bagaimana pengalamanya dalam menempuh kegiatan belajar di sini, tentu saja saya menerima banyak pelajaran dari ceritanya.

Ada hal menarik yang membuat saya berenung renung , menimbang dan berfikir kritis tentang tanggapanya terhadap Antusias adik dalam bertanya tentang beasiswa studi lanjut disini, tepatnya di Taiwan. salah satu tanggapan yang menjadi pergumulan saya adalah mengenai cara dia memberikan respon kepada siapa saja yang bertanya tentang beasiswa taiwan .

Sewaktu saya masih di Medan, ada beberapa senior yang memang tidak memeberikan tanggapan sama sekali ketika saya bertanya tentang informasi beasiswa ini. Lalu saya simpulkan senior itu sombong dan tidak mau membantu.

Tapi setelah berdiskusi dengan beliau, saya mengambil kesimpulan yang berbeda . Intinya mereka tidak memberikan tanggapan bukan berarti mereka sombong atau tidak mau membantu.... tapi lebih karena esensi pertanyaan yang "PENANYA" tanyakan menunjukkan "KEMALASAN PERSONAL".

"Dari caranya bertanya saja, dia menunjukkan kemalasannya mencari informasi, dengan sikap seperti itu, dia tidak akan mampu SURVIVE disini", Inilah tanggapan beliau tentang cara bertanya seorang adik kelasnya .

Adik adik, kami abg abgmu sudah menyediakan artikel beasiswa untuk kamu baca. janganlah malas untuk sekedar membaca. jika membaca nya saja kamu malas, bagaimana mungkin kamu bisa bertahan di negara orang, dengan budaya dan lingkungan yang jauh berbeda?

silahkan bertanya setelah membaca, dan tunjukkan antusias dan sikap berjuang serta pantang menyerahmu. maka tidak hanya abg, senior yang lain pun akan memberikan respon yang positif.

salam cerdas dari KAOHSIUNG ,TAIWAN...

:D :D :D :D